Klinik sebagai salah satu sarana kesehatan bagi masyarakat tentu berperan dalam menghasilkan limbah. Apalagi limbah yang berasal dari kegiatan klinik umumnya berjenis limbah B3. Limbah B3 sangat berpotensi mencemari lingkungan. Dalam hal ini Jasa IPAL klinik pasti dibutuhkan.
Apa Saja Jenis Limbah Klinik?
Limbah klinik atau sampah klinik merupakan semua bahan buangan yang dihasilkan oleh aktivitas di klinik tersebut. Secara garis besar, limbah klinik dibagi menjadi limbah klinis dan non klinis serta limbah cair. Berikut penjelasan selengkapnya
Limbah Klinis
Untuk limbah klinis, umumnya berasal dar pelayanan medis, aktivitas perawatan, vaterinari, dan lain sebagainya. Rata-rata limbah-limbah tersebut berasal dari bahan-bahan beracun atau yang dapat membahayakan makhluk hidup. Apa saja macam-macam limbah klinis dari aktivitas fasilitas kesehatan seperti klinik, berikut uraian selengkapnya
- Limbah berupa benda tajam, yaitu alat yang memiliki sudut tajam yang berpotensi menusuk kulit. Yang termasuk dalam limbah benda tajam seperti jarum suntik, perlengkapan intravena, dan lain-lain. Benda-benda ini berpotensi membahayakan. Apalagi bisa saja benda tersebut telah terkontaminasi oleh darah maupun mikrobiologi.
- Jenis limbah yang sifatnya infeksius yaitu yang diduga mengandung bakteri atau senyawa pathogen. Misalnya saja limbah yang dihasilkan dari pasien yang memiliki penyakit menular, atau bisa juga peralatan yang tersentuh orang sakit.
- Limbah patologis yaitu limbah dari aktivitas klinik yang asalnya dari jaringan tubuh seseorang. Misalnya muntahan, urin, maupun cairan tubuh lainnya.
- Jenis limbah farmasi yaitu limbah yang dapat dipastikan mengandung bahan-bahan farmasi atau kimia. Termasuk tumpahan obat, obat, vaksin, serum yang kadaluarsa, dan lain-lain. Bahkan juga sarung tangan habis pakai, maupun masker.
- Limbah yang mengandung zat kimia kimia, dari aktivitas pemeriksaan kesehatan, pemeliharaan kebersihan tempat klinik, maupun desinfektan penghilang bakteri. Misalnya beberapa zat kimia fotografis.
- Limbah benda berkemasan bertekanan yaitu limbah yang asalnya dari kegiatan medis yang memerlukan gas. Misalnya saja gas untuk tabung oksigen, maupun kaleng-kaleng aerosol.
- Limbah logam berat, yang termasuk limbah B3. Jenis limbah ini sangat beracun misalnya dari logam merkuri, atu bocornya alat kedokteran seperti termoter, pengukur tekanan darah dan lainnya.
Limbah Non Klinis
Ada juga limbah non klinis. Limbah non klinis ini pada umumnya berasal dari kegiatan penunjang aktivitas klinik. Aktivitas klinik juga menjadi penyumbang limbah, terutama limbah non klinis atau disebut juga limbah non medis seperti
- Limbah dari kantor atau administrasi klinik, yang banyak berupa karton, botol, kertas, dan lainnya.
- Sampah dari pasien atau keluarganya misalnya saja sisa makanan buangan, sisa bungkus, bahan makanan, dan lainnya.
Limbah Cair
Selanjutnya adalah jenis limbah cair yang juga turut menjadi penyumbang limbah terbesar. Limbah cair bekas dari aktivitas klinik ini tentu saja sangat berbahaya jika dibuang begitu saja tanpa diolah terlebih dahulu. Limbah cair klinik yaitu semua jenis air buangan dari aktivitas klinik itu sendiri.
Termasuk di dalamnya yaitu tinja yang kemungkinan besar mengandung mikroorganisme bahan beracun. Selain itu sangat dimungkinkan juga mengandung zar radio aktif serta darah yang pasti berbahaya bagi kesehatan. Penanganan dari limbah cair klinik ini adalah melalui sistem IPAL.
IPAL atau yang lebih dikenal dengan instalasi pengolahan air limbah menjadi cara terbaik untuk mengolah air limbah klinik. Cara ini dianggap paling ampuh untuk menghindari pencemaran lingkungan akibat limbah cair sisa dari aktivitas klinik.
Mengapa Air Limbah Klinik Perlu Diolah Dengan Benar ?
Beberapa limbah klinik yang telah disebutkan sebelumnya, sudah pasti akan mendatangkan efek buruk. Terutama limbah cair jika tidak diolah dengan benar, sebelum akhirnya dibuang ke lingkungan. Berikut alasan mengapa air limbah klinik perlu diolah dengan tepat
Dapat Mencemari Lingkungan Penduduk Di sekitar Klinik
Beberapa jenis limbah klinik bisa saja mencemari lingkungan area pemukiman penduduk di sekitar klinik. Limbah klinik diketahui punya banyak kandungan jasad renik penyebab penyakit. Bayangkan saja jika bakteri tersebut mencemari air yang akan digunakan masyarakat sehari-hari.
Kemungkinan penduduk sekitar akan terkena penyakit berbahaya sangat tinggi. Mulai dari kolera, disentri, hepatitis, dan sebagainya. Munculnya potensi penyakit yang tidak bisa dikatakan ringan tersebut membuat limbah klinik harus diolah dulu sebelum dibuang ke lingkungan. Penerapan IPAL klinik bisa menjadi solusi yang terbaik.
Dapat Merusak Estetika
Beberapa limbah, sebut saja limbah cair jika sampai masuk ke lingkungan perairan akan memicu terjadinya sedimentasi. Hal ini akan mengakibatkan warna perairan menjadi keruh. Selain itu tidak sedikit yang menimbulkan bau tidak sedap.
Semua itu tentu dapat mengganggu keindahan dan nilai estetika. Oleh sebab itu, air limbah klinik hendaknya harus diolah dahulu. Sistem IPAL klinik sangat cocok sekali untuk diaplikasikan.
Menganggu Kesehatan Makluk Hidup
Tidak juga berbahaya bagi manusia. Air limbah klinik yang dibuang begitu saja langsung ke lingkungan tanpa diolah dahulu juga berdampak pada hewan dan tumbuhan. Hal ini tentu saja air limbah klinik berpotensi mengandung virus, senyawa, pestisida, dan sejumlah zat berbahaya lainnya.
Sejumlah zat berbahaya tersebut bisa mematikan tumbuhan dan hewan yang tumbuh di perairan. Bukan tidak mungkin ekosistem bisa rusak.
Ada Peraturan Pemerintah Yang Sudah Mengikat
Selain itu alasan lain mengapa harus mulai mengolah limbah klinik, adalah karena memang sudah ada ketentuannya. Tepatnya berdasarkan keputusan menteri negara lingkungan hidup RI. Dengan nomor Kep-58/MENLH/12/1995. Ketentuan tersebut mengatur dengan jelas tentang baku mutu limbah cair kegiatan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya termasuk klinik.
Pada ketentuan tersebut dijelaskan bahwasanya setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya wajib mengolah air limbah. Hingga dicapai standar baku mutu yang diijinkan. Dengan adanya ketentuan ini bisa dikatakan IPAL klinik memang sangat penting.
Setiap fasilitas kesehatan tentu saja tidak mau sampai mangkir dari ketentuan ini. Jika tidak mau izin operasinya dicabut oleh pemerintah. Maka sebaiknya, terutama bagi pengelola fasilitas kesehatan mulai memikirkan untuk menerapkan sistem IPAL klinik.
Jasa IPAL Klinik Untuk Mengelola Air Limbah Klinik Dengan Tepat
Sebelumnya telah dibahas detail tentang apa saja yang termasuk limbah klinik. Salah satunya adalah jenis limbah cair yang disebut sebagai limbah B3 berbahaya sehingga perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Bagaimana cara pengolahan air limbah klinik yang tepat?
Dengan menerapkan IPAL klinik. IPAL yang merupakan suatu teknologi pengolahan air limbah akan secara nyata dapat membantu meminimalisir pencemaran lingkungan. Dengan adanya IPAL, air limbah klinik yang akan dibuang akan lebih ramah lingkungan dan tidak akan merusak ekosistem yang ada.
Namun, masalahnya teknik IPAL klinik ini tidak semua orang paham. Harus ada ahlinya agar penerapan teknologi IPAL bisa memberikan hasil terbaik. Jangan khawatir, kini ada beberapa jasa konsultan lingkungan bisa membantu dengan baik. Jika anda kebetulan pengelola klinik dan membutuhkan jasa pembuatan IPAL kami adalah solusi terbaik.
Kami adalah penyedia jasa konsultan lingkungan terbaik dan terpercaya yang mampu membantu anda untuk menangani masalah pengelolaan air limbah. Sebagai jasa konsultan lingkungan terbaik, salah satu lingkup jasa kami adalah konsultasi pengelolaan limbah cair dengan memanfaatkan teknologi IPAL. Anda tidak perlu ragu memilih kami karena kami sudah berpengalaman.
Sangat professional dan tepat waktu adalah keunggulan kami. Segera hubungi kami pada nomor yang sudah tertera. Jangan lupa untuk mempercayakan pembuatan IPAL klinik hanya pada kami.